Selasa, 07 September 2010

RIWAYAT HIDUP I KETUT BAGIASA MASA KANAK-KANAK, REMAJA, DEWASA SAMPAI BERUMAH TANGGA (Ditulis:tanggal 30 Desember 2009.)SEBAGAI PERENUNGAN HARI ULANG TAHUN MASA KECIL/KANAK-KANAK Nama saya IKetut Bagiasa,laki-laki,anak ke delapan(8) dari sembilan (9)bersaudara hasil dari buah pernikahan I Wayan Gandra dengan Ni Ketut Dapet(almarhum). Ibu meninggal tahun 1973 saat saya berumur 12 tahun,kelas empat SD.Dan bape meninggal tahun 2006,disaat kami hidup diperantauan Lampung Sumatera.Kakak tertua Ni Wayan Wisel meninggal sekitar tahun 2004,kami sempat pulang ke Bali memberi penghormatan terakhir.Kakak saya kedua IMade Dosther,kakak ketiga INyoman Sorden (almarhum),kakak ke empat Iketut Parsa (almarhum),kakak kelima Ni Ketut Sueling ,kakak ke enam IKetut Dania,kakak ke tujuh Ni Ketut Suadri (almarhum), kemudian saya yang ke delapan,dan adik ke sembilan IKetut Murdika.Saya lahir pada hari Sabtu umanis,tanggal 30 Desember tahun 1961,di dusun Pangkung Lubang,Desa Pergung,Kecamatan Mendoyo,Kabupaten Jembrana ,Propinsi Bali. Masa kecil saya hidup dengan sangat bersahaja,seperti kebanyakan kerabat lainnya di sebuah dusun bernama Pangkung Lubang.Rumah kami sederhana terbuat dari atap alang-alang,rangka kayu ,dinding bambu anyam,lantai tanah liat.Tidak ada kamar semua menjadi satu ruangan besar los-tanpa sekat.Situasi pekarangan seperti kebanyakan rumah di Bali terdiri dari Rumah Utama sebelah utara.Pawon/dapur sebelah selatan,sanggah Parahyangan di Utara timur laut,Lumbung padi samping agak ke selatan,dan terakhir mesti ada Kandang babi di ujung teben/paling barat. Umur 5-6 tahun saya mempunyai tanggung jawab memelihara sapi satu pasang,dan babi tiga ekor.Pekerjaan rutin saya adalah pagi sekali bangun tidur, mengecek sapi di tegalan yang dilepas bebas/liar,agak siang mencari makanan babi,berupa gedebong pisang,pohon batang talas,dedak padi, dan membuatnya dengan mencampur lalu dimasak pakai kayu bakar.Sisa-sisa nasi dan bekas makanan lainnya bisa dicampurkan,sesudah itu memberikan pakan babi siang sekitar jam 10.00 wib. Siang jam 13.00 wib saya harus pergi mencari bahan pakan sapi berupa rerumputan.Saya berkelompok dengan teman sejawat mencari rumput sampai jauh ke tempat ladang tatangga,bahkan sampai kehutan terdekat.Saya senang dan sangat menikmati masa ini karena dilalui begitu saja dengan suka / cita.Teman saya bernama,Kadek Suela,Wayan Suenda,IKetut Suila,Inyoman Suerta,Kadek Atok,dan yang lain.Begitulah saya melaluinya dengan senang hati. Kegiatan lain adalah bermain,sepak bola,belekuncang,tukup-tukupan,main dadong/karet gelang juga main gendong.Bola sepak terbuat dari kelaras kering daun pisang lalu dianyam,kadang juga dari jeruk bali yang dibakar layu saja. Kami bersama sahabat juga mempunyai kesenangan memancing ikan/udang di sungai.Setiap hari minggu memancing,menjaring,pasang bubu,meracun ikan dengan tuba/ngenyat dan lainnya.Sekali waktu pernah juga mondokin duren orang di sebelah timur desa tempatnya Pan Suenda,terkadang juga pergi ke Pangkung Apit ke tempat Kiyang Westa/Mbok Wersi kalau lagi musim buah duren.Kami bersuka ria dating dan minta hasil jatuhan. Ibu juga mempunyai usaha barter, tukar beras dengan kopi,pada musimnya kami dengan mbok Wisel mengambilnya langsung kopi tua yang sudah dipetik, dikumpulkan dan dijemur lalu simpan,dan pada saatnya digerus dan dijual.Banyak sekali permintaan beras sampai-sampai kita kewalahan melayaninya. Begitulah usaha kita berjalan lancar cukup lama,dan sampai akhirnya tahun 1973 ibu meninggal dunia. Hiburan malam di sebuah dusun hanyalah kumpul-kumpul tetangga,membakar kayu,di kegelapan malam.Sesekali tempo kami menonton hiburan berupa jogged bumbung,derama gong,angklung. Jaraknya menontonpun tidak tanggung-tanggung sampai belasan kilometer.Salah satu saudara beli Made Mester juga sering mengajak menonton pertunjukan kesenian barong.Kebetulan sekhe barongnya/pregine disukai oleh dia,dan Sampai saat sekarang menjadi isterinya. MASA SEKOLAH DASAR Umur 7-13 tahun,saya melewati masa sekolah dasar.Saya bersekolah SD dan langsung masuk kelas satu Sekolah Dasar tahun 1969 di SD Petapan.Namun walau begitu kegiatan rutin saya tidak berubah,kwajiban beternak tetap berjalan.Disela kesibukan ternak tersebut,saya masih harus membantu Ibu yang sakit-sakitan untuk membantu memasak di dapur.Pagi sekali bangun tidur saya harus mencari air minum yang jaraknya cukup jauh,ke tempat sumber air/bulakan arah timur ke tempat ladang orang lain,disana ada sumber air telebusan yg tak pernah kering.Saya memanggul dua ember karet besar,sekaligus mandi pagi sekitar jam 05.30 wib.Setelah itu sampai di rumah saya harus menyapu halaman,membuatkan bape kopi,ambil beras mencucinya,dan memasak.Sekalian juga membuat makanan babi ,menggunakan kayu bakar atau batok kelapa dan kayu bakar.Menjelang agak siang saya harus berkemas berangkat sekolah,acapkali terlambat masuk karena kesibukan sebelumnya.Jam sekolah dari jam 07.00 – 12.00 wib.Sekali waktu sambil bersekolah saya juga berjualan membawa dagangan ,kakak perempuan saya alm.Ni Wayan Wisel yang membuatkan dagangan berupa makanan lontong sayur kecambah dele,kadang jualan mangga matang jika ada musimnya.Kadang juga dimana setiap ada kesibukan kerja bhakti banjar saya berjualan buah-buahan jika musimnya seperti kepundung,mangga,rambutan dll.Kegiatan lain,mencari kayu bakar untuk memasak dan selebihnya dijual kepasar Tegalcangkring bersama kakak almarhum.Saya juga menjual singkong hasil panen tanaman bapak bersama kami yang ditanam sebelumnya.Dagangan yang lain diantaranya pisang matang,juga daunnya,hampir setiap minggu sekali kami berjualan ke pasar sekalian belanja kebutuhan dapur. Pada Masa ini saya sudah merasakan pernah mengalami cinta monyet,seneng melihat temen wanita yang cantik,ada rasa tertarik tetapi masih malu.Kalau ada kesempatan saya selalu mencari curi pandang dan berusaha deket,tetapi cuman seneng rasanya dapet deketan . Ada dua perempuan yang saya taksir diam-diam wktu itu ,Luh Sudiarni namanya,dan ayu putu Sutini.Entah mereka tahu atu tidak saya gak peduli yang ada hanya rasa seneng,semangat kalu udah deketan. Kami ada kelompok kesenian Janger dibimbing Bapak Aji Komang Janten,sering sekali kita latihan bersama pada malam harinya selagi tidak ada kegiatan pekerjaan rumah. Begitulah masa kecil kami lalui,hingga akhirnya saya harus ke desa Pohsanten kerumah tua bapak/ibu karena saya melanjutkan sekolah SMP. MASA SMP Umur14 -17 tahun saya melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama,SMP Negeri di Penyaringan.Dusun Pangkung Lubang saya tinggalkan begitu juga teman-teman sejawat untuk melanjutkan sekolah.Di tempat baru desa Pohsanten saya berkegiatan hanya sekolah saja tidak lagi beternak apapun, kecuali pergi ke ladang banjar kebebeng ,menanam pisang memetik kelapa dan pertanian lainnya.Pagi sekali saya harus sudah bangun ,mandi mempersiapkan diri berangkat sekolah dengan bersepeda ke desa Penyaringan. Jaraknya cukup jauh kurang lebih delapan km.Waktu yang kami tempuh untuk sampai di SMP sekitar setengah jam.Kami harus berangkat pagi jam 06.30 wib dan pulang kembali jam 13.00 wib siang.Dua tahun berjalan saya lalui dengan suka dan duka ngelaju dari rumah Pohsanten dan satu tahunnya saya mondok di dekat sekolahan karena kecapaian apalagi menjelang ujian kelas tiga.Uang sekolah saya usaha mencari sendiri,karena mau minta kepada siapa,Ibu sudah tiada,bape gak pegang uang,paling hanya kakak Wayan Wisel yang urusin kami.Kalau waktunya bayar sekolah tiba saya ke dusun Pangkung Lubang memetik kelapa sendiri,dijual seperlunya lalu saya bayarkan sekolah sekaligus bekal.Untuk hemat hidup saya membawa beras,bahan lauk-pauk dan memasak sendiri.Kami ber empat menempati rumah besar di desa Penyaringan kepunyaan Guru Gde,dan gratis saja tidak membayar.Ditempat pemondokan kami konsentrsi penuh untuk belajar persiapan ujian akhir SMP.Bersama teman Nyoman Wimaya Adi,Kadek Mahardika,Ngurah Mertadhana,dan Ekapertama,kami satu grup kelompok belajar.Alhasil sukses kita lulus bahkan saya mendapat juara kelas. Sempat juga menjalin cinta entah masih cinta monyet atau sungguhan saya gak tahu dengan sesama teman sekelas.Kami kalau nonton barengan,rame-rame,saling anter dan traktir-traktiran makan.Bawaannya senang aja,semangat kalau sudah ketemu dan ngobrol bareng.Begitulah belajar sambil berteman dengan perempuan sekelas. Demikianlah waktu kami lalui dengan senang hati sehingga lulus sekolah pada tahun 1978,dan melanjutkannya ke jenjang sekolah lanjutan atas,SMA di Jogja. MASA SMA Umur 18-21 tahun,kami melanjutkan sekolah ke Jogja setelah lulus SMP tahun 1977.Atas restu bape dan keluarga semua saya berangkat ke Jogja karena kakak saya I Ketut Dania sudah terlebih dahulu kuliah disana.Saya berangkat sendiri tidak ada yang mengantarkannya,dengan tekad mencari masa depan yang lebih baik ,saya berani dan janjinya akan dijemput kakak.Benar saja waktu itu saya berangkat dengan bus GITABALI berangkat pagi dan tiba di Jogja pagi besoknya.Pertama menginjak kota Jogja,saya tidak mengenal siapa-siapa,dengan sabar saya menunggu jemputan kakak.Agak siang dijemputnya dan senang rasanya bisa sampai dengan selamat. Seharian saya beristirahat ditempat kost/pondokan kakak di Iromejan.Setelah seminggu disana saya mulai mencari /mendaftar ke sekolah sekolah.Saya pilih SMA Negeri dulu,mendaftar di SMA Negeri I,SMA Negeri III,dan sebagi cadangan saya mendaftar di SMA Swasta,SMA BOPKRI I,SMA Institut Indonesia.Semua saya ikuti test-nya.Gagal….dan gagal di SMA Negeri.Satu satunya harapan adalah swasta di SMA Institut Indonesia.Benar saja saya hanya diterima disitu,jadilah saya masuk kesitu sampai lulus tahun 1981.Sekedar untuk mengenang masa itu bahwa kelemahan saya adalah pelajaran test matematika,karena SMP saya tidak mengenal matematika tetapi ilmu aljabar namanya,yang berbeda kurikulumnya.Masih untung tertampung walaupun hanya di SMA Swasta.Tekad saya sudah bulat harus bisa dan berhasil. Dengan berbekal tekad tersebut saya lalui masa sulit, keuangan pas-pasan.Kiriman wesel kami berdua waktu itu cuman lima puluh ribu rupiah,diluar uang SPP.Makan harus kami atur,tidak boleh mewah berlebih, menu tahu,tempe pasti, itupun ngutang dulu/mencatat bayarnya akhir bulan kalau wesel datang .Suka dan duka kami lalui bersama kakak IKetut Dania.Diam-diam saya mencari uang tambahan dengan memberikan les privat kepada anak SMP pelajaran Fisika,lumayan dapat uang dua puluh lima ribuan.Kakak juga suka menjual gambar bangunan,dan lainnya.Masa SMA saya bersahabat dengan teman dari Metro namanya Eko Purwanto.Kami akrab saling bantu uang dan pelajaran. Tahun 1979,saya pernah bertamu ke Metro,Lampung Tengah bersama Mas Eko Purwanto.Saya diajaknya dan dikenalkan orang tua disana,cukup lama kurang lebih satu bulan kebetulan liburan semester.Saya berkeliling ke tempat saudara-saudara dia di Lampung.Masa yang indah dan enak sekali untuk dikenang,sampai – sampai saya dianggap anak oleh bapak namanya Pak Suryadi dan Ibu Turiyah.Bapak pekerja keras,bisnisnya banyak,dari pertanian sampai jual beli sapi.Setelah itu kami kembali ke Jogja karena waktu libur habis. Setahun di Iromejan kami pindah rumah ke Samirono,dekat kampus IKIP/UGM. Kegiatan lain kami selama di Jogja adalah ikut kerama banjar/ pure,di Pura Banguntapan.Kerja bhakti,persembahyangan dan sosial lainnya.Selain itu ada juga pure di daerah Bantul,Maguwoharjo Sleman.Singkatnya kegiatan keumatan berjalan baik.Selama SMA saya pernah menjadi Ketua OSIS,mewakili sekolah untuk kegiatan seminar lingkungan dan Pekan Olah Raga sekolah. Kelas tiga saya mengenal pacaran setelah tidak cinta-cintaan selama dua tahun setelah SMP.Pacaran karena terlalu sering ketemu, belajar bersama berkelompok ,namanya Titik Pujiastuti rumahnya di dekat kosan Pengok PJKA.Sekolah selalu bareng ,saya menghampirinya terus jalan kaki,sekali tempo bersepeda . Semua yang saya lalui begitu saja entah mengapa tidak ada seriusnya.Malah yang abadi adalah pertemanan dengan orang dari Jakarta namanya Dety Mayayanthi. Dia teman kelas lain tetapi orang dianya sangat supel mudah bergaul,saya lama sekali berteman bahkan berpisah sampai saat lulus SMA,masih juga kontak. Setelah itu tahun 1981 kami lulus dan melanjutkannya ke jenjang strata satu.Kami mendaftar ke Sipenmaru 1981 dengan pilihan Kedokteran UGM,Kedokteran Udayana.Itu sesuai cita-cita saya,tetapi gagal dan gagal.Akhirnya masuk ke Program diploma tiga Fakultas Teknik UGM. MASA PERKULIAHAN Umur 21 – 25 tahun saya kuliah di Fakultas Non-Gelar Teknologi UGM, jurusan Teknik Elektro. Sementara itu kami pindah rumah pondokan ke Pengok, Kompleks PJKA.Adik saya IKetut Murdika menyusul ke Jogja dan sekolah di SMA yang sama tempat saya dulu .Kakak IKetut Dania juga menjelang kelulusannya harus jeda, bekerja membiayai kami adik-adiknya.Kakak bekerja di Semarang,Kendal,membangun Gudang-gudang KUD di PT.Atalanta.Cukup lumayan bahkan sangat membantu di saat keuangan dari Bali susah.Kakak memberi kami kehidupan layak bahkan diberi sepeda motor inventaris kantor untuk kuliah.Lalu menyusul dibeliknan Yamaha Trail Enduro,dan Yamaha Bebek CDI,tahun 1982,pada saat yang sama juga kakak mampu membeli rumah kecil di Sambilegi,Maguwoharjo dan masih ada sampai sekarang. Setelah empat tahun saya kuliah akhirnya lulus juga,tahun 1985.Tugas akhir yang saya ambil adalah Praktek Kerja Nyata di PT.PUSRI Palembang tahun 1984,dengan judul tugas”KELISTRIKAN DI UNIT IV PUPUK PUSRI”.Selama tiga bulan saya mengambil data di PUSRI Palembang ,mondok di mess Pusri,kebetulan juga bersama teman yang bapaknya bekerja di perusahaan tersebut. Banyak juga pengalaman saya selama disana,saya ikut kegiatan kerja bhakti di pure daerah Sekayu. Ketemu teman dari Bali,namanya mbok Putu Kenak,yang suaminya kerja di sana.Makanannya khas seperti Pempek,Model,kuah-kuahan cuka semua,sambalnya sambal buah,durian,mangga tetapi ya harus menyesuaikan, mau tak mau saya gak ada pilihan. Akhirnya selesai tugas tersebut saya maju untuk pendadaran ujian akhir,dan lulus.Saya mencoba melamar pekerjaan kesana kemari.Saya datangi semua perusahaan BUMN,swasta,bahkan mencoba melamar jadi guru SMA.Saya sempat test di PT.MIROTA Jogja,tetapi hanya dijanjikan saja diterima ,lama tidak terealisasi.Lalu saya datangi PLTA Mrica di Banjarnegara,ikut melamar di PLTA site,tetapi lagi lagi sulit,di test tetapi tidak jelas. Akhirnya salah satu lamaran saya mendapat panggilan untuk test di FREEPORT Irian Jaya.Saya ikuti test di Jakarta,tetapi lagi-lagi ditolak katanya salah, salah posisi,yang dibutuhkan S1 namun karena sepintas mengelirukan IJAZAHnya mirip S1 sehingga tidak memenuhi kwalifikasi.Saya ditolak.Sedih,pedih , sakit, hati saya meradang meratapi nasib ,sebegitu susahnya mencari pekerjaan. Saya menetap di Jakarta numpang tinggal di rumah sahabat kakak saya namanya IKetut Sudana Rimawan.Beliau bekerja di perusahaan asing ATLAS COPCO.Saya tinggal disana kurang lebih tiga bulan mencari pekerjaan.Suka dan duka,uang habis pekerjaan gak dapat,sebulan sempat bekerja harian menjadi operator kompressor di bangunan rangka baja di Ancol.Dibayar dua ratus ribu. Setelah sekian lama belum juga ada kepastian, saya memutuskan untuk kuliah lagi ke jenjang strata satu S1.Atas perkenan dan ijin kakak IMade Dosther saya berangkat aja ke Malang Jawa Timur.Kampus ITN Malang pilihan saya,maka saya melanjutkan study di Institut Teknologi Nasional pada tahun 1986.Diterima dengan membayar satu juta rupiah, uang pembangunan dan uang kuliah dua ratus empat puluh ribu per semester.Masa study saya tempuh dengan lancar karena semangat ingin cepat selesai,mengingat sedemikian liku yang rumit harus saya ikuti.Uang bulanan saya waktu itu sebanyak seratus lima puluh ribu tiap bulannya.Saya mondok di Sumbersari,membayar rumah setahun seratus ribu rupiah tahun pertama,dan seratus lima puluh tahun berikutnya sampai lulus. Tahun 1988 awal, saya sudah menyelesaikan teori kuliah,tinggal melanjutkan Tugas Akhir.Saya mengambil Praktek Kerja Nyata,sekaligus Tugas Akhir di PT.Industri Sandang II.Patal,Lawang Malang.Selama tiga bulan kami mengambil data untuk Skripsi dan akhirnya selesai juga pertengahan tahun 1988,dengan judul Tugas”STUDY ILUMINASI PADA PABRIK INDUSTRI SANDANG DI PT.INDUSTRI SANDANG II UNIT PATAL LAWANG”.Ujian pendadaran skripsi pada bulan Juni 1988,dan lulus. Kebetulan juga sepupu saya Ni Wayan Riasih kuliah di Malang lebih dulu setahun.Kami saling bantu,saling tukar,saling bagi, pendeknya satu urusan satu tujuan.Mulailah saya mengenal lebih dekat,walau kami sepupuan sebelumnya tidak seberapa dekat . Akhirnya waktu yang mendekatkan kami,kami saling menyayang,saling membutuhkan dan memutuskan untuk bersatu berumah tangga.Setelah lulus tahun 1988,saya memutuskan untuk menikahi saudara sepupu Ni Wayan Riasih.Lulus tahun 1988,kami langsung diterima menjadi Dosen /pengajar di Institut Sains & Teknologi “Akprind”Jogja. MASA TUA Umur 27 tahun dan seterusnya,saya menjalani masa tua, tanggung jawab berkeluarga.Bulan Agustus 1988,saya mulai mengajar di Jogja,seiring itu juga kami menikah pada September 1988. Pernikahan berlangsung di Bali, teman kuliah ada juga yang dating rombongan dengan mobil ,pak Chandra,Mas Arief,Mas Totok,Ketut Indrata,mbak Eni,Mbak Yuli,anaknya Bu kost di Malang.Mereka rombongan dengan mobil datang ke Bali,kami berterima kasih sekali telah mendapatkan kunjungan khusus.Upacara pernikahan sederhana saja,tanpa undangan resmi semua keluarga besar hadir,teman sejawat dulu,dan berjalan sukses.Tidak ada bulan madu,kami menikmatinya apa adanya,cuman seminggu lamanya di rumah kami harus boyongan ke Jogja. Rumah yag dulu dibeli kakak IKetut Dania kami tempati selama di Jogja.Lumayan untuk tempat tinggal waktu itu,Berangkat kerja kami dapat fasilitas antar jemput oleh Akprind,kami juga tinggal bersama adik-adik yang masih kuliah,diantaranya IKetut Murdika,INyoman Suniada.Isteri saya mengandung anak saya pertama,sehingga hanya enam bulan bersatu kumpul di jogja selanjutnya tinggal di Bali persiapan melahirkan. Sementara itu isteri saya masih berstatus kuliah di ITN Malang,terpaksanya ambil jeda dulu.Anak kami lahir pada bulan Maret 1989.diberi nama I Wayan Wiprayoga Wisesa.Lahir di desa Yehembang,Kecamatan Mendoyo.Kabupaten Jembrana.Saya gembira sekali ,waku itu saya sedang mengajar/mengawasi ujian tiba-tiba ada kabar anak telah lahir,langsung malam harinya saya berangkat pulang Bali dengan Bus Malan Bali Indah. Sehat anakku,lucu,ganteng kaya bapaknya.Selama persalinan lancar-lancar saja,lahir di Bidan ditungguin Mbok Sueling dan Bape (almarhum).Waktu terus berlalu saya mondar-mandir pulang Bali-Jogja.Upacara otonan anak di Bali, selanjutnya isteri boyongan sama anak ke Malang meneruskan kuliah ibunya.Tahun 1991 saya mengundurkan diri dari staff pengajar di IST”Akprind “ Jogja dan bekerja di PT Dipsena Citra Darmaja Lampung.Isteri baru lulus tahun 1992,setelah anak umur 3 tahun dan saya telah bekerja di Lampung . Kami bersuka cita, th-1992 bape saya ajak ke Malang mengikuti acara Wisuda isteri,datang juga adik IKetut Murdika.Setahun kemudian anak dan isteri saya boyong ke Lampung menetap bersama di lokasi PT.Dipasena Citra Darmaja. Kurang lebih empat tahun kami berkumpul di lokasi ,dan isteri melahirkan anak kedua Ni Made Shanti pada tanggal 01 januari tahun 1995.Pindahan dari Infra blok IV,pindah ke Perumahan Tata Kota selama dua tahun,tahun 1997 kami boyongan lagi menempati rumah di Bataranila,Bandarlampung. Masa kerja dari tahun 1991,saya lalui dari Kepala Seksi Budget,Kepala Divisi Elektrik Infra,sampai Manager Perencanaan & QC Listrik.Pergantian kepemilikan terjadi silih berganti ,sedemikian dari awalnya Gadjah Tunggal Grup,RCA Grup,terakhir CPP Grup. Pada tahun 1996 saya membeli rumah tinggal di Bandarlampung ,kompleks Perumahan Dosen Unila.Setelah selesai proyek Dipasena tahun 1996,saya pindah lokasi kerja ke daerah Palembang,OKI ,sementara itu tahun 1997 sampai sekarang kami menetap di Bataranila sebagai tempat tinggal di rantauan. Selama masa itu ,sesuai perjalanan waktu terlahir lagi anak ketiga kami Ni Nyoman Ratih,pada tanggal 13 Juni 2006.Upacara otonan berlangsung di Lampung,kakak Made Dosther dan Isterinya Ni Ketut Suladri datang ke Lampung pada bulan Februari 2007 . Lengkaplah sudah kebahagiaan kami,pada usia tua masih dikaruniai seorang anak puteri ,mudah-mudahan kami dapat membesarkan anak dengan semestinya sampai dewasa dan mandiri. SISI LAIN Tanpa kami sadari waktu berjalan terus,seiring bertambahnya usia.Anak kami pertama IWayan Wiprayoga sudah dan sedang kuliah di Universitas Indonesia,adiknya masih SMP yang sebentar lagi SMA,dan si kecil masuk TK. Kami bersyukur semua anak-anak pada berhasil,penurut dan bisa menyenangkan orang tua. Mengenang masa itu cukup menyenangkan,gaji pertama mengajar di IST”Akprind”saya belikan Televisi 14”,Saya harus membuka rekening BCA tahun 1988 untuk menampung gaji,bisa menghidupi keluarga dan adik-adik untuk sementara masa itu.Setiap pagi ke pasar Sambilegi pake motor HONDA-GL.,dan hiburannya maen gaple sama isteri sepulang kerja,sementara anak yoga belajar berangkang,jalan dan bermain.Senang rasanya,indah sekali dan membahagiakan sekali. Sekedar Mengenang masa awal waktu baru lahirnya anak kami di Bali, kami belum paham bagaimana mengurus anak.Yoga menangis terus-menerus , susu ASI belum keluar,ee..anak kehausan dikasih the manis sama saya dan ..nangis terus,waduh bingung, tetapi akhirnya teratasi juga ASI ibunya keluar, baru kami merasa plong senang rasanya setelah anak terdiam,rupanya dia kehausan..Di Jogja,anak Yoga sekali waktu sakit panas,kami panik,kemudian panggil teman yang perawat Wayan Sudarta, namun tidak bisa mendiamkan sakitnya akhirnya harus ke Dokter spesialis anak,kami harus bawa pagi-pagi sekali mendatangi dokter praktek di Kota Baru . Saat itu oleh dokter diberi obat,sembuh. Tiga tahun lamanya kami mengajar di IST-Akprind,akhirnya harus pindah ke posisi pekerjaan baru di PT.Dipasena Citra Darmaja,Lampung.Secara penghasilah cukup menjanjikan makanya kami berangkat bersama teman lama Pak Budiharto.Selama satu tahun kami pulang pergi Lampung – Bali.Setiap dua bulan kami ambil cutis lama 10 hari,begitulah seterusnya sampai mendapatkan mess-keluarga.Keluarga kami boyong saja pada tahun 1992 ke lokasi pekerjaan,Rawajitu Lampung. Gaji selama lima tahun di Lampung,kami bisa membeli mobil Panther,pada tahun 1996.Mobil tersebut kami usahakan bisa mendapatkan uang setoran..akhirnya lunas tahun 1999,hasil penjualan dibelikan sawah di Bali. Sebelumnya sudah membeli setengah hektar milik saudara IWayan Adiana.Digabung menjadi satu hektar bergandengan tempat.Sawah itu diurus kakak IMade Dosther,dengan pertimbangkan agar kakak punya tambahan pekerjaan.Maksud hati, saya menyenangkan kakak yang sekian lama membantu mengurus kami sampai sukses. Seiring berjalannya waktu jua, kami mencoba usaha join membuat kandang ayam berkapasitas 4000 ekor,pada tahun 2007 lumayan hasilnya,rata-rata untungnya perbulan sekitar 1 sd 2 juta. Kami mempunyai satu buah kandang yang dikelola system inti/plasma oleh Pak Ikamsidi.Hasilnya dibagi sesuai dengan SHU. Waktu demi waktu terus berlanjut,kami mencoba memberdayakan uang yang ada,pada tahun 2003,saya membeli lahan seluas 1,25 hektar di Margodadi untuk dijual kavlingan,sukses juga.Sebelumnya tahun 1993 saya juga ada membeli 600 meter persegi di Metro ,masih ada sampai sekarang,tahun 2004 saya membeli sawah di Margodadi seluas 3500 meter persegi,tahun 2007 membeli tanah seluas 300 meter persegi di Baypass Raya Bandarlampung.Kemudian berlanjut di tahun 2008/2009 saya membeli beberapa bidang lahan calon sawit di Setyatama H1-Gedung Aji, Tulangbawang,sebanyak 8 kavling @ 0,75 hektaran.Terakhir th 2009,saya membeli kavlingan sawit yang sudah hasil di Baturaja sebanyak 2 hektar.Total yang kami miliki 10 hektar.Tak lain dan tak bukan semua itu demi masa depan kami dan anak-anak. SEKIAN. Aruna Wijaya Sakti,(30 Desember