Minggu, 01 Agustus 2010

KEPEMIMPINAN MENURUT HINDU (OLEH: INENGAH WIRATA_INSTALASI AIR BERSIH AWS) Istilah diatas sangatlah akrab kedengaran dari keseharian kita. Banyak sekali orang yang bisa menjadi pimpinan tetapi tidaklah banyak yang bisa menjadi pemimpin. Dibutuhkan pemahaman dan pengertian yang mendalam bagi yang bersangkutan untuk mengerti makna kepemimpinan. Berbagai pandangan tentang kepemimpinan seperti kata asing”leadership”, manajemen dari kata ilmu administrasi dan menurut ajaran hindu berasal dari “nitisastra” artinya ajaran kepemimpinan atau ilmu kepemimpinan yang bersifat umum dan universal. Sesungguhnya istilah kepemimpinan tidak sama dengan manajemen , namun keduanya sangatsulit untuk dipisahkan.Kepemimpinan itu nuansanya mengarah kepada kemauan individu ,kemampuan dari seorang pemimpin. Sedangkan manajemen mengarah kepada sistem dan mekanisme kerja. Apakah arti kepemimpinan itu? Kepemimpinan merupakan seni untuk mempengaruhi tingkah laku orang,sehingga tergerak untuk mengikuti kemauan dengan ikhlas guna mencapai tujuan bersama.Sedangkan pemimpin adalah seorang Pribadi yang memiliki kemampuan untuk menggerakkan orang lain dalam upaya mencapai tujuan tertentu. Seorang pemimpin hendaknya dapat melaksanakan tugas-tugasnya sesuai kewenangan yang dimiliki.Wewenang seorang pemimpin adalah hak untuk menggerakkan orang atau bawahan agar mau mengikuti kehendak sesuai tugas yang diberikan. Tugas merupakan kwajiban yang harus dilaksanakan. Sukses seorang pemimpin tergantung kepada pemahaman dan pengetahuan serta penerapan teori kepemimpinan. Dalam kitab suci agama hindu”Nitisastra,I,4) disebutkan: “Ring jan madhika meta citta reseping sarwa praja ngenaka,ring stri madhya manchara priya wuwus tangde manah kung lulut , yen ring madhyani sang pandita mucap tattwa padeca prihen, yen ring madhyanikang musuh mucapaken wak sura singhakreti Artinya ; Orang yang terkemuka (Pemimpin) harus bisa mengambil hati dan menyenangkan hati orang ,jika berkumpul dengan wanita harus dapat menimbulkan rasa cinta,jika nerkumpul dengan pendeta harus dapat membicarakan ajaran ketatwaan/keagamaan yang baik,dan jika berhadapan dengan musuh harus dapat mengucapkan kata-kata menunjukkan keberanian bagai seekor singa. Begitulah sastra agama menyebutkan tugas dan kwajiban seorang pemimpin dan melaksanakan kepemimpinannya. Nilai-nilai kepemimpinan. Untuk dapat menjadi pemimpin yang baik seseorang hendaknya memiliki sifat-sifat yang lebih dari sekelompok orang yang dipimpin.Sifat-sifat tersebut diantaranya adalah: 1. Kelebihan dalam menggunakan rasio/pikiran. 2. Kelebihan dalam bidang Rohaniah. 3. Kelebihan dalam bidang Jasmaniah. Disamping itu seorang pemimpin juga dituntut memiliki intelejensi, yaitu mempunyai kemampuan mengobservasi situasi,karakter, adalah sifat-sifat keperibadian yang berhubungan dengan nilai-nilai kesungguhan,kejujuran dan kepercayaan,kesiap-siagaan, yaitu selalu awas dan waspada terhadap kemungkinan yang bisa terjadi,kesetiaan, adalah merupakan kode etik dari sifat jujur dan setia bagi umat hindu. Kesetiaan adalah merupakan puncaknya ajaran yang ditegaskan dalam sloka”satya mukhaning dharma” . Dalam ajaran agama hindu dikenal adanya lima kesetiaan,Panca Satya yaitu: 1. Satya Hradaya : jujur terhadapdiri sendiri/pikiran. 2. Satya Wacana : jujur terhadap ucapan / perkataan. 3. Satya Smaya : jujur dan setia terhadap janji. 4. Satya Mitra : setia terhadap sahabat. 5. Satya Laksana : setia dan jujur dalam tindakan dan perbuatan. Kesetiaan dan kejujuran merupakan pedoman yang harus diterapkan bagi seorang pemimpin. Azas-azas Kepemimpinan Hindu Dalam kepemimpinan Hindu ada hal-hal yang tidak kalah penting untuk diperhatikan sebagi seorang pemimpin, yaitu asas-asas kepatutan yang berkaitan,diantaranya adalah Panca Dasa Pramitteng Prabhu,Sad WarnaningRaja Niti,Panca Upaya Sandhi,Nawa Nathya,Asta Brata. Sad Wananing Raja Niti. Merupakan salah satu dari sekian banyak ajaran kepemimpinan Hindu. Ajaran kepemimpinan ini patut dipedomi oleh para pemimpin “Hindu” dalam melaksanakan kepemimpinannya. Adapun yang merupakan bagian-bagian dari Sad Warnaning Rajaniti sebagai ajaran kepemimpian Hindu, antara lain: 1. Abhigainnika, artinya seoarang pemimpin harus mampu menarik perhatian yang positif dari masyarakat yang dipimpinnya. 2. Prajna, yaitu seorang pemimpin harus memiliki daya kreatif yang benar yang sesuai dengan dharma guna memimpin. 3. Utsaha, yaitu seorang pemimpin harus memiliki daya kreatif yang luhur untuk memajukan kepntingan masyarkatnya. 4. Sakya Samanta, yaitu seorang pemimpin harus mampu mengontrol bawahannya dan sekaligus memperbaiki hal-hal yang dipaandang kurang baik untuk menjadi lebih baik. 5. Atma Sampad, yaitu pemimpin harus memiliki moral yang baik dan luhur yang dapat dipedomani oleh bawahannya dan masyarakat yang dimpinnya. 6. Aksudra Parisatha, yaitu seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk memimpin persindangan para mentrinya dan menarik kesimpulan yang bijaksana, sehingga dapat diterima oleh semua pihak. Yang terpenting bagi seorang pemimpin adalah bagaimana yang bersangkutan dapat dengan cepat mengantisipasi situasi,mempunyai naluri dan insting yang kuat untuk mengatasi keadaan dalam situasi apapun. Jika semua terpenuhi maka tujuan akhir yang ingin dicapai bagi kelompok tertentu atau organisasi akan dapat tercapai dengan baik. Sesungguhnya setiap orang adalah pemimpin, paling tidak pemimpin bagi dirinya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar